Setelah mereka berdua dikunci di dalam
sebuah kamar hotel, Cherry mencoba untuk berdiri. Setelah dia berhasil berdiri,
Cherry pun segera menuju ke tempat Daiki berada. “Lo gapapa dai?” tanya Cherry
sambil melepaskan ikatan yang ada di tangan Daiki. Cherry pun mencoba
menggedong Daiki dan menidurkan Daiki di kasur. Cherry mengambil kain dan air
hangat untuk membasuh luka Daiki. Cherry membasuh luka Daiki dengan sangat
pelan. “Ehh sakit Cher, pelanan dikit kek!” teriak Daiki sambil meringis
kesakitan. Setelah membasuh luka Daiki,Cherry menuju ke pintu masuk kamar
tersebut. Cherry membuka pintunya,tapi tidak bisa! Akhirnya Cherry pasrah. “Kenapa gue mesti kekunci bareng si imut ini!”
ucap Cherry “Eh apakah aku seimut itu?” jawab Daiki yang berbaring dikasur
sambil tersenyum lebar, “Enggak, geer lo!”. Cherry pun duduk mendekat kepada Daiki
sambil mengelus-elus rambutnya.
"Kenapa bisa begini
dai-chan?"
"Dia marah kepadaku karena aku
memutuskannya" Daiki pun menjawab sambil mengelus hangat pipi Cherry
"Cuma gara-gara itu? Apa karena
kamu selingkuh? Hahaha”
Mereka
pun tertawa bersama, “Aku akan menelpon Karen dulu untuk menjemput kita besok,
soalnya sekarang udah jam 1 malem” ucap Cherry “Terima kasih ya sayang” ucap
Daiki lembut “Ehhh, ngapain kamu manggil sayang sayang kamu tuh punya hutang
budi sama aku” jawab Cherry sambil menjulurkan lidahnya. “Aku akan mandi dulu,
udara diluar mulai panas” ucap Cherry, ia pun berjalan menuju ke kamar mandi
kemudian ia berbalik badan “AWAS! Jangan ngintip lagi” Daiki pun hanya tertawa
kecil di tempat tidur. Setelah selesai mandi, “Hey aku tidur dimanaa?” ucap
Cherry “Mana aku tau, aku menggigil cher” jawab Daiki Cherry pun memegang dahi
Daiki “Kamu terserang panas tinggi, semoga Karen menjemput kita besok pagi! Ah
aku akan ambilkan air hangat untukkmu” Cherry pun lari kecil ke kamar mandi, ia
mulai mengompres dahi Daiki akhirnya mereka berdua terlelap tidur.
“Aku
dimana?” tanya Cherry lirih “Kamu udah di apartment” jawab Karen “Ternyata kamu
berat juga ya” ucap Yabu yang berada di sebelah kiri Cherry, “Ah jadi kamu yang
menggendongku? Arigatou gozaimashita” jawab Cherry dengan suara yang lemah
lembut “Iya gapapa.” “Daiki mana? Dia gapapa kan?” “Dia ada dikamarnya”
“Syukurlah”.
Dimalam
harinya
“Siapa
yang menulis ini?” ucap Karen “Aku tunggu kamu di teras kamar mu jam 12 malam
nanti ya” baca Cherry. Mereka berdua pun saling menatap “Sepertinya hikaru” ucap
Cherry “Kok kamu bisa menebaknya? Tanya Karen “Soalnya aku sering ngeliat dia
ngeliatin kamu dan teras kamar dia kan bersebelahan mungkin dia akan melompat
ke terasmu?” kelas Cherry “Ahh sou desu ka bye bye aku tidur dulu ya” jawab
Karen. Cherry pun melihat ada memo dipintunya juga “Aku tunggu kamu sayang di
teras utama jam 12 malam ini, kita akan melihat takdir kita” baca Cherry “Ah
Daiki dia mulai gombal. Jam 12 malam pun tiba Karen dan Cherry bangun untuk
menemui Daiki dan Hikaru. Karen pun membuka pintu terasnya ternyata benar
Hikaru telah berdiri disana, Karen pun
mendekat “Kamu tidur nyenyak banget Karen” ucap Hikaru “Ehh kamu
melihatku tidur?” jawab Karen “Hanya sedikit heheh” canda Hikaru “Ada apa kamu
manggil aku?” “Aku hanya ingin bertanya darimana kalung itu berasal indah
sekali” “Kayaknya kamu udah pernah nanya deh. Ini dari cinta pertama ku” “Kamu
masih sayang sama dia? Apa kamu nungguin dia?” “Aku ga pernah ketemu dia lagi
tapi aku selalu menunggunya sampe aku belum pernah punya pacar lagi” “Aku mau
jujur Karen” “Apa hika?” “Akulah first love kamu, aku yang memberimu, aku yang
mencintaimu sepenuh hatiku Karen” “Kamu bohong mana buktinya?” “Kalung ini
memiliki pasangannya dan aku menyimpannya” Hikapun mengeluarkan pasangan dari
kalung itu, dan Karen pun memeluk hika sangat erat.
Ditempat
lain
“Ngapain
kamu ngajak aku kesini dingin tau!” bentak Cherry “Ahh akhirnya kamu datang
sayang, aku hanya mau menunjukkan sesuatu” jawab Daiki lembut “Ehh, ada
teropong punya siapa ini? Aku pinjam ya siapapun yang punya” ucap Cherry senang
“Kamu jadi seneng banget kenapa?” tanya Daiki “Aku seneng banget bisa liat
bulan dan bintang dari dekat, ini memori terakhirku sama o-kassan ku” jawab
Cherry “Ah sou, aku juga suka kita lihat bareng bareng ya!” ucap Daiki
antusias. Akhirnya mereka melihat bintang dan bulan bersama, “Cher, aku mau
bicara sesuatu ke kamu? Boleh?” tanya Daiki sambil memegang erat tangan Cherry
“Ah Ha’i apa yang mau kamu omongin?” jawab Cherry. Daiki pun langsung mendekat
ke badan Cherry kemudian tangannya memegang dagu Cherry dan kemudian Daiki
mencium hangat bibir Cherry. Cherrypun diam terpaku atas apa yang dilakukan
Daiki, Daiki pun memeluk Cherry dan bibirnya mendekat kepada telinga mungil
Cherry “Cher, I love you”, Cherry hanya terpaku dengan tatapan kosong.
TO BE CONTINUE ON PART 5